Halaman

Selasa, 14 Juni 2011

Piranti Jaringan

Piranti jaringan kebanyakan beroperasi pada layer 1; layer 2 dan layer 3 pada model referensi OSI. Router CIsco beroperasi pada layer 3 dari model OSI. Sementara Bridge; Switch beroperasi pada layer 2 pada model OSI. Pengetahuan mengenai perangkat jaringan ini sangat penting bagi anda dalam men-design suatu system jaringan seperti pada scenario jaringan di tambang Guinea sebelumnya.

1. Ethernet Hub

Piranti jaringan Hub sudah dianggap kuno yang tidak bisa memanfaatkan bandwidth jaringan dengan efisien. Makanya kita tidak akan memakai piranti Hub ini, akan tetapi setidaknya kita harus tahu kenapa piranti Hub ini tidak popular dan tidak direkomendasikan dalam infrastruktur jaringan.

Ethernet Hub beroperasi pada layer 1 pada model OSI yang berfungsi sebagai repeater multiport atau hanya sebagai amplifier saja. Hub memakai bandwidth terbatas (10Mbps) secara bersama-sama dengan semua piranti jaringan membentuk satu collision domain dan satu broadcast domain. Karena mekanisme kendali collision CSMA/CD dan juga keterbatasan share Ethernet, Hub secara efectif hanya mengjinkan keluaran jaringan terbaik pada 30-40% saja. Bandwidth ini kemudian dibagi secara bersama-sama antara semua piranti jaringan dalam LAN. Pada trafik jaringan dengan transmisi rate yang sangat tinggi, pemakaian collision domain tunggal (topology Hub) menghasilkan statistic data collision yang sangat tinggi, terputusnya client; dan dara transmisi ulang.
Penggunaan Hub pada jaringan LAN berkecepatan tinggi akan menghasilkan kinerja jaringan yang sangat buruk, data collision yang berlebihan, dan berpotensi pada jaringan untuk terputus-putus (time-out) bahkan putus sama sekali terhadap jaringan. Hubs juga memungkinkan data disusupi dan informasi sensitive bisa dicegat.

2. Switch

Semua konfigurasi jaringan dalam scenario kita disini akan memakai Switch sebagai piranti jaringan dalam koneksi komputer ke jaringan. Piranti jaringan switch akan menaikkan kinerja tingkat keluaran jaringan secara besar sekali. Switch memungkinkan kita mengupgrade atau migrasi ke jaringan campuran 10/100 Mbps atau bahkan lebih tinggi, dan mengurangi jauh pengaruh dari data collision pada jaringan. Switch yang cerdas menawarkan berbagai kinerja dan keuntungan manajemen termasuk pendefinisian virtual LAN (VLAN) dan kemampuannya untuk melaksanakan kendali multicast (perlu dalam aplikasi konferensi video). Beberapa switch juga mendukung kemampuan untuk pelaksanaan agrehasi link khusus yang bisa memberikan tambahan bandwidth kepada LAN jika diperlukan.

Switch mempunyai mempunyai karakteristik seperti berikut:

1. Mempelajari address MAC dari piranti jaringan yang terhubung kepadanya.

2. Table address MAC dibangun dan dimaintain

3. Frame broadcast/multicast di lepas ke semua port

4. Spanning Tree protocol (STP) digunakan untuk menghilangkan bridging loops

Switch yang bagaimana yang direkomendasikan untuk diterapkan dalam scenario jaringan?

1. Bisa memberikan koneksi switch 100 Mbps kepada desktop

2. Bisa memberikan koneksi switch 1Giga kepada server atau inter-switch (uplink)

3. Mendukung command line, SNMP v2 dan Telnet

4. Mendukung Spanning Tree Protocol (STP)

5. Mendukung VLAN

6. Mendukung virtual trunking protocol untuk koneksi VLAN antar switch-switch

7. Mendukung protocol STP per VLAN basis

8. Bisa mendukung IP multicast

3. Router

Piranti jaringan yang bekerja pada layer 3 pada model OSI adalah Router. Router adalah piranti jaringan yang bisa memberikan koneksi inter-jaringan antara beberapa jaringan dan membuat forwarding intelligent paket menjadi mungkin. Router dipakai untuk menghubungkan jaringan ke layanan Wide area network dan secara opsional memberikan keamanan jaringan melalui paket filtering (extended access-lists).
Hardware Router itu kayak komputer juga yang mempunyai komponen internal penyimpanan dari router yang seharusnya anda kenal:

1. ROM: sudah terprogram, memory yang tidak bisa ditulis yang menyimpan program bootstrap – yang merupakan system operasi dari router yaitu software IOS dan juga program Power-on-self-test (POST) yang merupakan program yang dijalankan saat router dihidupkan.

2. Flash: memory yang non-volatile tapi bisa diprogram yang menyimpan program paten system operasi Cisco (IOS).

3. RAM: merupakan memory volatile yang mengandung system operasi yang sedang beroperasi dan juga mentimpan konfigurasi dari router termasuk routing table.

4. NVRAM: memory yang volatile tapi bisa tetap, yang menyimpan salinan backup dari file configurasi startup (startup-config) dan juga register dari konfigurasi virtual.

Catatan: isi dari memory non-volatile (seperti ROM, flash, dan NVRAM) akan tetap tersimpan saat router dimatikan. Isi dari memory volatile (RAM) akan hilang jika router dimatikan.

Yang berikut adalah karakteristik dari router:

1. Untuk semua tujuan address dimana data akan dikirim, maka address layer 3 akan dipakai (yaitu address jaringan)

2. Pemilihan jalur selalu optimal

3. Forwarding paket berdasarkan isian pada table routing. Jalur optimal dapat dipilih dari kemungkinan banyak pilihan.

4. Router menggunakan protocol routing untuk menkomunikasikan informasi routing dengan roouter lainnya. Untuk jaringan-2 yang berskala besar sangat dianjurkan untuk memakai routing dynamic seperti RIP; EIGRP; OSPF.

5. Secara default, semua paket broadcast akan di blok.

6. Harus menggunakan kedua address layer 2 (MAC) dan juga address layer 3.

7. Security dan pengendalian dapat diimplementasikan pada layer 3 dengan menggunakan extended access-list.

Pemilihan router untuk infrastrucktur WAN anda haruslah memenuhi persyaratan standard berkut:

1. Mendukung IP routing

2. Seharusnya modular dan rack-mounted (hanya opsional)

3. Mendukung protocol routing OSPF untuk koneksi ke jaringan core global corporate WAN anda

4. Mendukung jenis koneksi WAN jika memang diperlukan seperti frame relay; ISDN; analog PSTN dan ATM.

5. Mendukung paket filter (extended access-list)

6. Untuk Cisco haruslah dengan IOS 12.1 keatas

7. Mendukung interface command line, telnet dan manajemen SNMP v2

8. Mendukung IP multicasting (CGMP, IGP dan PIM)

Fungsional internetwork sangat dipengaruhi oleh kinerja dan opsi konfigurasi yang diberikan oleh layanan interkoneksi WAN. Pada piranti router low-end yang tidak direkomendasikan, opsi seperti Quality of service (QoS), IP multicasting dan access-list extended kemungkinan tidak tersedia, sehingga aplikasi seperti VoIP dan kolaborasi message interactive menjadi tidak mungkin.

http://www.sysneta.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar